Mahasiswa pendidikan kebidanan membutuhkan kompetensi klinis yang memadai untuk menangani kasus kehamilan dan persalinan. Namun, aspek medikolegal sering kali menjadi hambatan dalam pelatihan langsung pada pasien, terutama untuk kasus kritis. Untuk mengatasi masalah ini, penggunaan manikin dan alat peraga menjadi solusi yang efektif dalam mendukung proses pembelajaran.
Penelitian menunjukkan bahwa simulasi berbasis manikin mampu meningkatkan keterampilan klinis mahasiswa. Sayangnya, manikin komersial dengan teknologi canggih seringkali hanya tersedia di luar negeri dengan harga yang mahal dan juga memerlukan perawatan yang rumit. Oleh karena itu, muncul kebutuhan akan inovasi low-cost manikin yang lebih terjangkau dan praktis.
Menjawab tantangan ini, Unit Learning Resource and Innovation Development (LERES) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) bekerja sama dengan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM mengembangkan model pembelajaran inovatif berupa manikin payudara dan alat peraga perdarahan pascapersalinan.
Manikin payudara ini dirancang menyerupai kondisi sesungguhnya, dilengkapi dengan fitur bendungan ASI, mastitis, hingga abses yang dapat diraba. Dilengkapi dengan vest, manikin payudara ini dapat digunakan oleh pasien simulasi, memungkinkan mahasiswa berlatih komunikasi efektif dengan pasien. Sementara itu, alat peraga perdarahan pascapersalinan memberikan simulasi realistis dalam estimasi jumlah perdarahan menggunakan ilustrasi bengkok dan underpad.
Diluncurkan pada 2023-2024, inovasi ini mendukung pencapaian target SDG’s, khususnya poin ke-3 “Kehidupan Sehat dan Sejahtera” dan ke-17 “Kemitraan untuk Mencapai Tujuan”. Sejak digunakan, produk ini telah meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa kebidanan, terutama dalam menangani kasus perdarahan pascasalin dan ibu menyusui.
Melalui inovasi ini, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta semakin memperkuat perannya dalam mewujudkan Center of Excellence (COE) Pendidikan Profesi Bidan. Diharapkan, lulusan kebidanan menjadi lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan praktik klinis di lapangan.
Author: Meilisa