LERES FK-KMK UGM. Hilirisasi adalah langkah penting dalam mengembangkan ide inovasi menjadi produk siap pakai yang dapat dimanfaatkan masyarakat atau diadopsi oleh industri. Proses ini mencakup pengujian, pengembangan prototipe, perlindungan kekayaan intelektual, hingga komersialisasi. Namun, banyak inventor menghadapi kendala dalam pengajuan permohonan perlindungan kekayaan intelektual, khususnya hak paten yang menghambat potensi komersialisasi produk inovasi mereka.
Menjawab tantangan ini, Unit Learning Resource and Innovation Development (LERES) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menggelar Klinik Hilirisasi Produk Inovasi. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu, 27 Oktober 2024, di halaman Museum Biopaleoanthropologi dan Museum Anatomi FK-KMK UGM, sebagai bagian dari rangkaian Pekan Raya Medika 2024.
Klinik ini menghadirkan dua fasilitator ahli, Hermin Kartika Sari, S.T., M.Eng., dan Thomas Oka Pratama, S.T., M.Eng., yang mendampingi peserta dalam konsultasi terkait pengajuan hak cipta dan paten. Sebagian besar peserta merupakan inventor dari kalangan Civitas Akademika FK-KMK UGM, yang mendapatkan pendampingan langsung untuk mengatasi kendala yang dihadapi.
Kegiatan ini mempertegas komitmen FK-KMK UGM dalam mendukung hilirisasi inovasi kesehatan, sekaligus memperkuat upaya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG’s), khususnya poin ke-3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta poin ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Melalui inisiatif ini, diharapkan hasil riset dan pengembangan inovasi tidak hanya berhenti sebagai temuan ilmiah, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat dari segi ekonomi, sosial, dan teknologi.
Author: Meilisa