LERES FK-KMK UGM. Sebagai bagian dari delegasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menampilkan sejumlah inovasi kesehatan unggulan dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang digelar pada 7–9 Agustus 2025 di Sasana Budaya Ganesa, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung. Forum strategis berskala nasional ini mempertemukan pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, pelaku industri, komunitas, hingga media (pentahelix) untuk memperkuat ekosistem riset, inovasi, dan industrialisasi berbasis sains dan teknologi.
Mengusung tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi”, KSTI 2025 menjadi wadah untuk mendorong percepatan hilirisasi riset dan teknologi potensial ke industri, menyusun peta jalan riset terintegrasi, serta memamerkan hasil riset unggulan dari perguruan tinggi dan industri dalam negeri. Kegiatan ini juga berfokus pada Asta Cita: 8 Bidang Penelitian Prioritas Nasional, yang meliputi kesehatan, energi, pertahanan, digitalisasi, hilirisasi, pangan, maritim, serta material maju dan manufaktur. Kesehatan menjadi salah satu sektor prioritas yang selaras dengan kontribusi inovasi FK-KMK UGM dalam pameran ini.
Pada kesempatan ini, LERES FK-KMK UGM mewakili UGM untuk menghadirkan sejumlah inovasi kesehatan hasil kolaborasi multidisiplin, antara lain Ventilator Indonesia (Venindo), Agfit, Ina-Shunt, Osteogrin (bonegraft berbahan dasar cangkang telur), alat penghubung fiksasi eksternal multimodular multiplanar tulang panjang, serta Ret-InnoQ (alat deteksi diabetes melalui retina mata). Produk-produk ini mencerminkan kekuatan riset UGM di bidang kesehatan yang tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan layanan medis di Indonesia.

Produk-produk inovatif tersebut tidak hanya menjadi bukti kapasitas riset FK-KMK UGM di bidang kesehatan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat sistem kesehatan nasional yang mandiri dan berdaya saing. Melalui ajang KSTI 2025, LERES FK-KMK UGM berkesempatan memperkenalkan teknologi ini kepada berbagai pemangku kepentingan, sekaligus membuka peluang kolaborasi untuk mempercepat adopsi dan hilirisasi di tingkat nasional maupun global. Partisipasi ini menegaskan komitmen FK-KMK UGM dalam menghadirkan riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, mendorong transformasi industri kesehatan, dan memperkuat posisi Indonesia di kancah inovasi global, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Kontribusi ini juga sejalan dengan upaya mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui inovasi yang meningkatkan mutu layanan kesehatan, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui penguatan riset dan hilirisasi teknologi kesehatan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi lintas sektor dan kerja sama pentahelix dalam membangun ekosistem riset dan industri yang berkelanjutan. (Penulis: Meilisa Khoiriya)