Guest Lecture 2025: LERES FK-KMK UGM dan BRIN Hadirkan Prof. Krasimir Vasilev dari Flinders University untuk Penguatan Ekosistem Inovasi Kesehatan

advanced divider

LERES FK-KMK UGM. Unit Learning Resources and Innovation Development (LERES) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN menyelenggarakan Guest Lecture 2025 bertema “Enhancing Multidisciplinary Collaboration for an Efficient and Sustainable Healthcare Supply Chain”. Kegiatan berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis, 27-28 Agustus 2025, di FK-KMK UGM dan menghadirkan pakar biomaterial dari Flinders University, Australia, Prof. Krasimir Vasilev, M.Sc., Ph.D., FRSC.

Acara dibuka dengan Internal Academic Discussion yang diikuti peneliti multidisipliner UGM, termasuk dari Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), serta perwakilan dari BRIN. Diskusi yang dimoderatori oleh dr. Noviarina Kurniawati, M.Sc. ini menyoroti strategi memperkuat kolaborasi lintas disiplin, menjembatani kesenjangan antara riset dan komersialisasi, serta mendorong inovasi kesehatan yang berkelanjutan. Dalam sambutannya, Dekan FK-KMK UGM menyampaikan bahwa forum ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara hasil riset dan penerapannya di lapangan, sehingga inovasi kesehatan dari UGM dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat

Pada hari kedua, Public Seminar dipandu oleh Dimas Septian Eko W. S., M.Med., M.Sc. menghadirkan pemaparan dari Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH dari FK-KMK UGM. Dalam presentasinya berjudul “Strategies for Securing International Research Grants in Applied Health Technologies,” Prof. Yodi menjelaskan strategi mencari pendanaan internasional, penyusunan proposal, membangun kolaborasi strategis, serta menyelaraskan riset dengan agenda kesehatan global. Dari pengalamannya mengelola berbagai hibah, Prof. Yodi juga membagikan tantangan umum dan pelajaran berharga bagi peneliti muda.

Sesi dilanjutkan dengan paparan Prof. Vasilev bertajuk “Nanoengineered Materials and Coatings for Medicine and Beyond – Building Sustainable Innovation Ecosystems.” Ia menyoroti potensi besar teknologi plasma dalam bidang kesehatan, termasuk aplikasi antibakteri pada implan, membran, dan cangkok tulang, serta kemungkinan menjadi metode desinfeksi praktis di layanan klinis. Plasma juga berpeluang melengkapi metode diagnostik yang ada jika dipadukan dengan radiologi dan pencitraan nanopartikel.

“Teknologi plasma menunjukkan potensi lintas disiplin, namun tantangan terbesar adalah bagaimana menjembatani inovasi laboratorium dengan industri, mulai dari produksi, regulasi, distribusi, hingga promosi. Di sinilah peran tenaga kesehatan, khususnya dokter, menjadi penting sebagai opinion leader agar adopsi teknologi tetap relevan dengan kebutuhan klinis,” tegas Prof. Vasilev.

Melalui kolaborasi ini, Guest Lecture 2025 tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga menegaskan pentingnya kemitraan dengan industri untuk memperkuat ekosistem inovasi kesehatan berkelanjutan. Upaya ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (Penulis: Leana Calista. Editor: Meilisa Khoiriya)

advanced divider

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *