Health Research Innovation Expo (HRIE) 2025: FK-KMK Berdampak, Inovasi untuk Masa Depan Kesehatan

advanced divider

LERES FK-KMK UGM – Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) kembali menghadirkan salah satu acara bergengsi dan dinantikan setiap tahunnya, yakni Health Research Innovation Expo (HRIE) 2025. Seperti tahun sebelumnya, HRIE menjadi bagian integral dari rangkaian Pekan Raya Medika (PRM) 2025, yang mengusung tema besar “FK-KMK Berdampak.” Acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi manifestasi semangat kolaborasi, inovasi, dan kontribusi nyata seluruh sivitas akademika FK-KMK UGM bagi kemajuan kesehatan Indonesia.

Tahun ini, pembukaan PRM 2025 bertepatan dengan Pembukaan Dies Natalis ke-80 dan Lustrum XVI FK-KMK UGM, menandai delapan dekade perjalanan FK-KMK dalam mencetak tenaga kesehatan yang unggul, berintegritas, dan berorientasi masa depan. Sebagai simbol dedikasi dan keberlanjutan, acara dibuka dengan penanaman delapan pohon di kompleks kampus FK-KMK UGM melambangkan akar kuat dan pertumbuhan berkelanjutan yang terus menumbuhkan inovasi demi kesehatan bangsa.

Selama dua hari (17–18 Oktober), HRIE 2025 menjadi panggung bagi ide, kolaborasi, dan terobosan baru dalam dunia kesehatan. Rangkaian kegiatan meliputi Talkshow Inovasi, Kompetisi Produk Inovasi, dan Pameran Inovasi Kesehatan yang diikuti oleh peserta dari seluruh penjuru Indonesia mulai dari pelajar SMA/K hingga mahasiswa dan peneliti FK-KMK UGM.

Ketua Panitia PRM 2025, Dr. dr. M. Nurhadi Rahman, Sp.OG (Subsp. Urogin-RE), menyampaikan bahwa HRIE adalah bukti nyata semangat kolaboratif FK-KMK. “Kegiatan ini merefleksikan semangat kolaborasi, inovasi, dan kontribusi nyata FK-KMK UGM dalam menghadirkan dampak positif bagi masyarakat,” ujar dr. Nurhadi.

Talkshow Inovasi menjadi salah satu sesi paling dinanti, menampilkan tiga pembicara inspiratif lintas bidang dalam dunia kesehatan yaitu, Frengki Prabowo Saputro Wijayanto, mahasiswa kedokteran peraih Medali Emas PIMNAS ke-37 yang berbagi kisah di balik pengembangan EMO-Vest, rompi futuristik pendeteksi epilepsi dengan sistem airguard protecting yang sukses mengantarkannya dan tim ke panggung nasional. Kemudian dr. Meirizal, Sp.OT, Subsp.TLBM(K), pengembang RZ-VAC, metode vacuum-assisted wound care yang mempermudah perawatan luka dan menekan biaya tindakan medis. Serta Dr. Setyawan Bekti Wibowo, S.T., M.Eng, dosen teknik sekolah vokasi yang memadukan teknologi dan rekayasa sistem untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan. 

Talkshow Inovasi

Ketiganya menghadirkan kisah nyata bahwa inovasi bukan sekadar konsep, melainkan aksi nyata yang menyalakan transformasi di dunia medis.

Kompetisi Produk Inovasi menjadi jantung dari HRIE 2025, menghadirkan 20 tim finalis produk inovasi dari berbagai daerah dan institusi di seluruh Indonesia. Peserta datang dari berbagai universitas seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Tanjungpura,  Universitas Sebelas Maret, Universitas Malahayati, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro, dan Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo. Tak kalah membanggakan, deretan sekolah menengah dari berbagai daerah turut memeriahkan HRIE 2025, yaitu MAN 1 Kudus, SMA Unggul Islam Al-Fahd, SMA Negeri 1 Semarang, SMA Negeri 1 Wates, SMAN 5 Taruna Brawijaya, SMAN 1 Kota Bogor, SMA Negeri 1 Surakarta, MAN 2 Kota Malang, MAN Sidoarjo, SMAS Al Izzah Batu, dan SMAN 1 Maos. Partisipasi lintas jenjang ini menunjukkan bahwa semangat inovasi bukan milik satu generasi saja tapi milik semua yang berani bermimpi dan bereksperimen untuk menciptakan masa depan kesehatan yang lebih baik.

Selain kompetisi, HRIE 2025 turut menampilkan pameran poster inovasi kesehatan oleh dosen dan civitas akademika FK-KMK UGM yang menampilkan berbagai hasil riset dan program unggulan tahun 2024–2025. Pengunjung juga dilibatkan melalui sesi voting untuk menentukan Poster Favorit, menciptakan suasana ilmiah yang hangat dan interaktif.

Tak hanya itu, pameran enam klaster FK-KMK UGM, yakni Biomedis, Non-Bedah, Bedah, Pusat Kajian, IKM dan Gizi, serta Lintas Departemen juga turut menjadi ajang untuk memperkenalkan hasil riset unggulan dan program kolaboratif yang menjadi kebanggaan fakultas.

HRIE 2025 tidak hanya merayakan kreativitas, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), dengan fokus pada:

  • SDG 4 – Pendidikan Berkualitas, melalui pelibatan pelajar dan mahasiswa lintas institusi yang memperkuat literasi inovasi kesehatan.
  • SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, lewat dorongan terhadap ide-ide baru yang memperkuat ekosistem industri kesehatan dan transformasi digital medis.
  • SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi antara akademisi, industri, dan masyarakat dalam membangun solusi kesehatan berkelanjutan.

Melalui PRM dan HRIE 2025, FK-KMK UGM kembali menegaskan posisinya sebagai pusat inovasi kesehatan yang berpikir global dan bertindak lokal. Setiap ide, setiap kolaborasi, dan setiap langkah kecil yang lahir dari acara ini adalah benih untuk masa depan kesehatan yang lebih cerdas, inklusif, dan berkelanjutan.

Semoga semangat HRIE 2025 menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi  karena masa depan kesehatan dimulai dari keberanian untuk bermimpi dan bertindak hari ini.

Author: Kartika Ayu Pranindita 

advanced divider

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *